Senin, 02 Juli 2012

Terperangkap dalam Jenis Kelamin yang Salah Selama 80 Tahun

Zhejiang, Cina, Qian Jinfan (84 tahun) dilahirkan sebagai lelaki, tapi sejak usia 3 tahun dia selalu merasa tak pas dengan jenis kelaminnya. Tapi karena kondisi ia bertahan menjadi lelaki sampai menikah, punya istri dan anak. Baru setelah usianya 80 tahun atau 4 tahun lalu dia berani terang-terangan menjadi perempuan.

Merasa terperangkap dengan jenis kelamin yang salah, kini Qian tak mau lagi berbohong dengan keinginannya yang selalu ingin jadi perempuan. Qian yang kini punya nama perempuan Yiling dinobatkan sebagai individu transgender tertua di negara tirai bambu tersebut.

Pria berusia 84 tahun ini mengumumkan jati dirinya dalam sebuah wawancara eksklusif untuk mendapat advokasi. Qian mengaku tidak mudah untuk terang-terangan mengakui diri sebagai seorang transgender di tengah masyarakat dan lingkungan yang sangat normatif.

Qian Jinfan yang berasal dari Kota Jiaxing di Provinsi Zhejiang adalah seorang seniman kaligrafi, kritikus seni sekaligus pegawai pemerintah.

Qian yang terlahir sebagai pria ini mengaku merasa terjebak di dalam tubuh yang salah sejak saat dirinya berusia 3 tahun. Ia menyembunyikan perasaan dan rahasianya ini selama 80 tahun lamanya. Selama itu pula ia berhasil menipu anggota keluarganya, termasuk istri dan putranya.

"Suatu ketika saya sedang bermain di luar dan seorang kerabat mengajakku ke kamar mandi. Saya ingat perkataannya ketika itu, 'Oh, kau ternyata anak laki-laki?' Jauh di dalam hati, saya selalu berpikir akan lebih bagus untuk menjadi perempuan," kata Qian seperti dilansir Shanghai Daily, Selasa (3/7/2012).

Qian menuturkan, ketika berumur 14 - 15 tahun, ia selalu merasa ada yang aneh dengan caranya berjalan. Ketika benar-benar sendirian, ia akan mempraktikan cara berjalan seperti perempuan. Namun ketika ada orang lain di sekitarnya, ia berusaha menutup-nutupinya.

Ia bahkan sempat meminum pil agar terlihat seperti wanita pada tahun 1960-an. Namun ia menyerah karena tidak ada hasilnya. Pada tahun 2010, ia memutuskan untuk lebih serius dalam menjalani proses transisinya dengan melakukan operasi. Namun operasi ini belum berjalan sepenuhnya.

"Masih ada banyak komplikasi, dan saya menaruh harapan akan adanya beberapa terobosan medis," kata Qian.

Qian menulis surat ke harian Foshan, Radio, TV, Film, Pers, dan Biro Publikasi di Provinsi Guangdong, tempatnya bekerja sebelum pensiun agar semua orang tahu dan menganggap dirinya sebagai seorang wanita.

Menurut Qian, semua kerabat, teman dan biro menghormati dan memahami keputusannya itu. Sampai saat ini, Qian menghadiri pertemuan, bepergian dan pergi ke kamar mandi sebagai seorang wanita. Ia juga menulis dokumen berjudul 'Pria ke Wanita dalam Transisi'.

"Saya tidak berpikir saya merasa rendah dari siapa pun. Saya tidak akan menyerah begitu saja sebab saya tidak melakukan hal yang salah," tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons