Zhejiang, Cina, Qian Jinfan (84 tahun) dilahirkan
sebagai lelaki, tapi sejak usia 3 tahun dia selalu merasa tak pas dengan
jenis kelaminnya. Tapi karena kondisi ia bertahan menjadi lelaki sampai
menikah, punya istri dan anak. Baru setelah usianya 80 tahun atau 4
tahun lalu dia berani terang-terangan menjadi perempuan.
Merasa
terperangkap dengan jenis kelamin yang salah, kini Qian tak mau lagi
berbohong dengan keinginannya yang selalu ingin jadi perempuan. Qian
yang kini punya nama perempuan Yiling dinobatkan sebagai individu
transgender tertua di negara tirai bambu tersebut.
Pria berusia
84 tahun ini mengumumkan jati dirinya dalam sebuah wawancara eksklusif
untuk mendapat advokasi. Qian mengaku tidak mudah untuk terang-terangan
mengakui diri sebagai seorang transgender di tengah masyarakat dan
lingkungan yang sangat normatif.
Qian Jinfan yang berasal dari
Kota Jiaxing di Provinsi Zhejiang adalah seorang seniman kaligrafi,
kritikus seni sekaligus pegawai pemerintah.
Qian yang terlahir
sebagai pria ini mengaku merasa terjebak di dalam tubuh yang salah sejak
saat dirinya berusia 3 tahun. Ia menyembunyikan perasaan dan rahasianya
ini selama 80 tahun lamanya. Selama itu pula ia berhasil menipu anggota
keluarganya, termasuk istri dan putranya.
"Suatu ketika saya
sedang bermain di luar dan seorang kerabat mengajakku ke kamar mandi.
Saya ingat perkataannya ketika itu, 'Oh, kau ternyata anak laki-laki?'
Jauh di dalam hati, saya selalu berpikir akan lebih bagus untuk menjadi
perempuan," kata Qian seperti dilansir Shanghai Daily, Selasa (3/7/2012).
Qian
menuturkan, ketika berumur 14 - 15 tahun, ia selalu merasa ada yang
aneh dengan caranya berjalan. Ketika benar-benar sendirian, ia akan
mempraktikan cara berjalan seperti perempuan. Namun ketika ada orang
lain di sekitarnya, ia berusaha menutup-nutupinya.
Ia bahkan
sempat meminum pil agar terlihat seperti wanita pada tahun 1960-an.
Namun ia menyerah karena tidak ada hasilnya. Pada tahun 2010, ia
memutuskan untuk lebih serius dalam menjalani proses transisinya dengan
melakukan operasi. Namun operasi ini belum berjalan sepenuhnya.
"Masih ada banyak komplikasi, dan saya menaruh harapan akan adanya beberapa terobosan medis," kata Qian.
Qian
menulis surat ke harian Foshan, Radio, TV, Film, Pers, dan Biro
Publikasi di Provinsi Guangdong, tempatnya bekerja sebelum pensiun agar
semua orang tahu dan menganggap dirinya sebagai seorang wanita.
Menurut
Qian, semua kerabat, teman dan biro menghormati dan memahami
keputusannya itu. Sampai saat ini, Qian menghadiri pertemuan, bepergian
dan pergi ke kamar mandi sebagai seorang wanita. Ia juga menulis dokumen
berjudul 'Pria ke Wanita dalam Transisi'.
"Saya tidak berpikir
saya merasa rendah dari siapa pun. Saya tidak akan menyerah begitu saja
sebab saya tidak melakukan hal yang salah," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar