Senin, 02 Juli 2012

Melahirkan di Puskesmas Singosari, Plasenta Bayi Tertinggal di Perut

Orangtua mana yang tak senang bila melahirkan seorang anak. Namun bagi Nyanyu Rahmawati (32), proses kelahiran anak ke-4 nya ini membawa malapetaka.

Wanita yang bertempat tinggal di Perumahan Mondoroko Blok GL III Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, ini harus mengalami demam berkepanjangan setelah plasenta sang bayi tertinggal di dalam perut.

Kelahiran itu terjadi, Senin (11/6/2012) sekitar pukul 05.10 WIB dan ditangani salah satu bidan. Bayi laki-laki dilahirkan dalam kondisi selamat. Namun, setelah itu Nyanyu mengalami demam tinggi.

"Demam itu karena infeksi, terus saya bawa ke RS Marsudi Waluyo. Di situ kami baru tahu kalau ada plasenta tertinggal, terlihat dari hasil USG," terang suami pasien, Dedi Suteja saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Kamis (28/6/2012) siang.

Keberadaan plasenta itu, lanjut dia, membuat panik dirinya. Sebab, istrinya harus menjalani kiret (proses pembersihan) dengan biaya tak sedikit. "Harus kiret, saya pun bingung," sambungnya.

Dedi kemudian kembali mendatangi Puskesmas Singosari meminta pertanggungjawaban. Namun, puskesmas malah memberi surat rujukan menjalani kiret di RSU dr Saiful Anwar Malang.

"Puskesmas sadar akan kelalaiannya dan memberi surat rujukkan, karena istri saya melahirkan ikut program jampersal," ujar bapak empat anak ini.

Ia menceritakan, setelah sepekan proses kiret di RSSA, istrinya diperbolehkan pulang untuk rawat jalan. "Saya menyesal mengapa ada plasenta tertinggal. Niat kami akan menggugat puskesmas," tuturnya.

Nyanyu sendiri mengaku tak menduga jika plasenta saat melahirkan anak yang diberi nama Justin Hakim Sutejo tertinggal. Sebab, tak ada kendala saat persalinan.

"Biasa saja tak ada masalah," ucap Nyanyu seraya masih merasakan sakit di bagian perutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons